kegiatan keagamaan yang diadakan oleh panitia Comunity of Mahasiswa atau sering disebut jga COMA dalam memperingati 1 Muharam 1443 Hijriah. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 25 Novembar bertempat di kampus Sekolah Tinggi Analis Kesehatan Bakti Asih (STABA). Tabligh akbar ini dihadiri oleh para ulama yg sudah tidak asing lagi di masyarakat yaitu ustadz Hariri dan dua orang temannya yang bergabung dalam 3D yaitu ustadz Hariri, ustadz Fuad Ginan Burhanudin , dan ustadz Hadad Hasbyi mereka berkolaborasi membawa materi. acara ini bertemakan "Menggenggam Pelangi Kehidupan dengan Cinta". kedatangan mereka sangat ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa serta masyarakat sekitar. Selain itu bnyak sponsor yang berpartisipasi dalam acara keagamaan ini.
Senin, 14 Januari 2013
Rabu, 09 Januari 2013
LDKO
Latihan Dasar Kepemimpinan
Organisasi kegiatan rutin yang
dilaksanakan oleh BEM (Badan Eksekutif Muda) STABA setiap setahun sekali untuk para mahasiswa
baru. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 23 November 2012 ini bertempat di
Bumi perkemahan Cikole Lembang. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan
pemimpin yang baik dan bertanggungjawab.
Pengertian dari Kepemimpinan itu sendiri adalah sebuah proses dimana
sesorang tidak memperoleh pengikut karena status. Kemampuan seorang pemimpin
dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu meyakinkan orang-orang yang
dipimpinya untuk memahami visi dan misi organisasi untuk kemudian mau
bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi tersebut. Selain itu kegiatan ini
bertujuan untuk menjalin kerjasama yang baik antara pemimpin dan anggotannya
untuk mencapai tujuan bersama dan banyak
bersosialisasi dengan orang banyak dan lain-lain. Sebagai contoh Seorang
pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin mempunyai kekuasaan atas pengikutnya
bukan karena jabatannya tetapi karena kemampuan personaliti. Sikap, tingkah
laku yang kemudian memunculkan wibawa. Sedangkan manajer memiliki kekuasaan
karena jabatan yang dimilikinya. Dia bisa memberi komando karena struktur dan
birokrasi, tetapi saat dia sudah tidak lagi menjabat maka tidak satupun
"bekas" bawahanya mau dia perintah.
Selasa, 08 Januari 2013
STRUKTUR SEL
Daun Rhoeo Discolor
Ø Tujuan :
·
Mempelajari
dan mengamati struktur sel
·
Melatih
keterampilan membuat preparat segar
Ø Alat dan Bahan :
·
Mikroskop
·
Cutter/Silet
·
Helaian
daun Rhoeo Discolor
·
Kaca objek
·
Kaca
penutup
Ø Dasar Teori :
Sel merupakan struktur terkecil dari
organisme hidup. Sel juga merupakan struktur dasar kehidupan, memiliki
organel-organel yang berperan bagi kehidupan organisme. Bagian-bagian sel
diantaranya adalahn inti sel, sitoplasma, vakuola. Kata sel berasal dari dari
bahasa inggris "cell" yang artinya kotak kecil. Hal ini sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan oleh Robert Hooke saat pertama kali melihat sel dari
sayatan tipis gabus dengan mikroskop buatannya sendiri. Bagan yang tampak pada
saat itu hanyalah kotak-kotak kecil yang kosong tanpa isi.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi
dan ilmu pengetahuan telah banyak yang diketahui mengenai sel bahkan sampai
struktur yang terkecil. Tookoh berikut ini mengemukakan pendapatnya tentang sel
sesuai dengan hasil penelitkoh-tian masing-masing. Johanes Purkinje yang
pertama kali menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-bahan embriol
dalam telur. Felix Durjadin menggunakan istilah protoplasma untuk mnyebut
cairan yang ada didalam sel. Robert Brown dalam penelitiannya menemukan inti
sel dan menyatakan bahwa inti sel (nukleus) merupakan bahan yang terpenting
dalam suatu sel. Schleiden dan Schwann menyatakan bahwa sel merupakan unit
struktural makhluk hidup. Rudolf Virchoff mengatakan bahwa setiap sel berasal dari
sel sebelumnya (omne cellulla ex cellullae), sehingga ia menyatakan bahwa sel
merupakn unit pertumbuhan. Boveri mengatakan bahwa sifat menurun dari orangtua
diturunkan kepada anak-anaknya melaui sel, sehingga ia menyatakan bahwa sel
merupakan unit hereditas.
Ø Cara Kerja :
1.
Sayatlah
bagian bawah dari daun Rhoeo Discolor setipis mungkin dengan menggunakan silet
tajam.
2.
letakkan
sayatan pada kaca objek yag telah ditetsi air, kemudian tutup dengan kaca
penutup.
3.
Amati
dibawah mikroskop adanya sel epidermis, dinding sel, vakuola, antosianin dan
stomata.
4.
Bandingkan
hasil pengamatan bagian bawah daun dengan bagian atas da un Rhoeo Discolor.
Ø Hasil pengamatan :
Ø Pembahasan :
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah
sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan
diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar
sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri
dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana.
Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut
jaringan kompleks majemuk.
Ø Kesimpulan :
Semakin tinggi larutan glukosa pada
sel, perubahan sel semakin terjadi dan perubahan yang terjaditersebut sebagian
besar sitoplasma menjauh dan menghilang. Larutan glukosa apabila semakin tinggi
maka proses plasmolisis akan semakin cepat terjadi.
Peristiwa plasmolisis yang berlebihan
akan menimbulkan tumbuhan atau tannaman mati karena kadar air akan menjadi
berkurang dan menghilang
Rhoeo Discolor
Rhoeo discolor
Nama Ilmiah : Rhoeo Discolor
Nama daerah : Sosongkokan (Indonesia)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Rhoeo
Spesies: Rhoeo discolor
Kerabat Dekat
Nenas Kerang
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Bromeliales
Suku : Bromeliaceae
Marga : Rhoeo
Jenis : Rhoeo spathacea Swartz
Nama umum/dagang : Nanas kerang
Nama daerah Jawa : Nanas kerang (Jawa)
Deskripsi/Ciri ciri :
• Habitus : Semak, tinggi 40-60 cm.
• Batang : Kasar, pendek, lurus, coklat.
• Daun : Tunggal, lonjong,ujung runcing, pangkal memeluk
batang, tepi rata, panjang 25-30 cm, lebar 3-6 cm,
permukaan atas hijau, permukaan lainnya merah
kecoklatan.
• Bunga : Majemuk, bentuk mangkok, di ketiak daun,
terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari
silindris, banyak, putih, kepaia putikkuning,
mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih.
• Akar : Serabut, kecoklatan.
*KETERANGAN:
Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang
lembab. Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan
Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek, lurus,
tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di
permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli.
Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk
bunga kerang.
Manfaat
Sifat kimia dan efek farmakologis: rasa manis, sejuk. anti radang,
memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan
darah.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Bunga dan daun. Pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:
1. Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis).
2. TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis)
3. Mimisan (Epistaxis).
4. Disenteri basiler, berak darah (Melena).
Pemanfaatan
PEMAKAIAN:
Daun: 15 - 30 gr. Bunga: 20 - 30 kuntum rebus.
PEMAKAIAN LUAR:
Jatuh terkilir, terpukul (memar), dilumatkan, kemudian dibalut.
CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk rejan, batuk berdahak, flu, disentri:
20 - 30 kuntum bunga direbus, minum.
2. TBC kelenjar, mimisan: 15 - 30 gr daun, rebus, minum.
3. Acute bronchitis, muntah darah:
10 helai daun segar atau 20 - 30 kuntum bunga ditambah gula batu,
ditim.
4. Berak darah (melena):
10 - 15 helai daun segar atau 20 - 50 kuntum bunga kering ditambah
gula enau, direbus.
Komposisi :
Kandungan kimia:
Daun dan bunga Rhoeo spathacea mengandung saponin dan tanin.
Langganan:
Postingan (Atom)